#LIBURAN HIJAU “MY HOLIDAYS SAVE THE WORLD”

Liburan telah tiba, kali ini saya mencoba mencari kegiatan liburan yang berbeda. Saya menemukan kegiatan yang menarik dengan tema “My Holidays Save The World” yang diselenggarakan oleh Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI). Sekilas melihat tema itu saya menjadi penasaran dengan kegiatan ini.

Untuk bisa mengikuti workshop kita harus membuat cerita atau naskah tentang pesisir dengan tema “Saving The Coral Reefs Can Be Fun”. Tulisan ini selanjutnya diseleksi untuk bisa masuk ke tahap workshop. 30 peserta masuk ke tahap workshop yang diadakan tanggal 25 Juni 2013. Disini saya banyak mendapatkan pengalaman liburan yang berbeda. Saya diajarkan bagaimana membuat film, yang nantinya sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang pesisir, terumbu karang dan biota laut lainnya. Saya belajar bagaimana membuat alur, naskah, pengambilan gambar dan tentunya editing video. Video yang dibuat di tanggal 25 diseleksi untuk menentukan siapa yang masuk ke tahap 10 besar dan mendapatkan hadiah trip ke Kepulauan Seribu.

Perjalanan liburan kali ini, tidak hanya untuk bersenang-senang tapi juga melakukan liburan sambil berbuat untuk alam. Hari pertama saya tiba disana kami langsung menuju Pulau Panggang yang terletak dibagian barat Pulau Pramuka. Oh ya temen-temen, Pulau Panggang ini merupakan salah satu pulau yang penghuninya cukup padat sengan luasnya hanya sekitar 12 hektar, pulau ini ditinggali oleh sekitar kurang lebih 4.000 jiwa. Mereka sebagian besar menggantungkan hidup dengan menjadi nelayan, sedangkan kondisi lingkungan yang menjadi habitat ikan sudah sangat memperihatinkan.

Di Pulau Panggang sudah tidak ada lagi mangrove yang tumbuh sebagai peredam gelombang, peredam intrusi air laut ke daratan dan tempat memijah, mencari makan serta bermain bagi ikan-ikan yang hidup disekitar daerah terumbu karang. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan seorang warga Pulau Pari yaitu Suhandi yang menyatakan bahwa dahulu berbagai jenis burung dan unggas, jenis-jenis ikan serta biawak banyak dijumpai di sekitar mangrove namun seiring waktu dengan menyusutnya kawasan mangrove, satwa tersebut pun menghilang. Selain sebagai habitat satwa, maka mangrove penting artinya sebagai penahan abrasi pantai dari terjangan gelombang laut.

 

 

Maka liburan kali ini saya disuguhi kegiatan yang sangat berguna bagi masyarakat disana yaitu menanam mangrove. Kegiatan penanaman mangrove ini dilakukan di bagian barat Pulau Panggang. Mangrove yang ditanam sebanyak 1. 500 pohon. Sistem penanaman yang dilakukan adalah dengan rumpun berjarak dengan setiap rumpun berisi 100 pohon mangrove. Sistem ini digunakan karena memiliki survival rate yang lebih tinggi. Sedangkan menurut informasi yang saya baca ada juga teknik lain yaitu dengan menanam per satuan dengan jarak antar pohon sekitar 50 cm dan ditambahkan bambu (ajir) sebagai penopang.

 

1500 mangrove yang sudah selesai ditanam di pulau panggang
1500 mangrove yang sudah selesai ditanam di pulau panggang

Kegiatan penanaman mangrove yang dilakukan ini serupa juga dengan tulisan yang dimuat di situs mongbay.co.id yang bertuliskan “Menanam Mangrove, Menjaga Masa Depan Pulau dimana, peserta penanaman tersebut adalah anak-anak Pulau Pari”. Sedangkan kegiatan yang saya ikuti berasal dari pelajar dan remaja dari sekitar JABODETABEK. So sebagai generasi muda saya mengajak kawan-kawan untuk bisa berbuat lebih banyak terhadap alam tanpa mengurangi esensi liburan kita, tetep bisa fun tapi juga bisa menyelamatkan lingkungan !!!!!.

mangrove yang ditanam di pulau panggang
my holiday save the world

Menanam Karang “Saving Coral Reef Can Be Fun”

Berdasarkan informasi yang saya baca bahwa karang bukanlah batu tetapi merupakan makhluk hidup yang tumbuhnya sangat lama (Sarwono Kusumaatmaja-Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan). Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan dan penglihatan langsung dilapangan bahwa karang tersebut ternyata hidup. Maka kali ini saya akan menceritakan ke pada teman-teman semua bagiamana pengalaman saya menanam karang dengan fun!!!.

 

Tlanplantasi karang
Tlanplantasi karang

Kegiatan penanaman kali ini dimulai dengan pengenalan karang dan teknik penanaman karang yang digunakan yaitu dengan transplantasi karang. Metode ini merupakan salah satu bentuk rehabilitasi ekosistem terumbu karang. Dimana telah berbagai upaya menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati kelautan Indonesia terus dilakukan oleh berbagai pihak, untuk mencegah kerusakan dan terus berkurangnya kekayaan alami Indonesia di masa mendatang (mongabay 11/17/2012).

Kegiatan kali ini hampir sama seperti yang dilakukan pada kegiatan coral day 2012 seperti membuat Jakarta Coral Garden yang dimuat di situs mongabay. Lokasi kegiatan dilakukan di Selatan Pulau Pramuka. Karang yang ditanam sekitar 50 pcs yang terdiri dari jenis Acropora sp, Pocilopora sp, dan Stylopora sp. Media tanam yang digunakan adalah dengan rock pile (bongkahan batu karang mati). Karang-karang tersebut dipotong seukuran 5-7 cm kemudian dimasukkan ke celah-celah rock pile dan ditempel dengan bantuan adonan semen, setelah itu rock pile tersebut diletakkan didasar perairan yang kondisi karangnya rusak.

ini dia karang yang sudah di tlanplantasi
ini dia karang yang sudah di tlanplantasi

Oh ya teman-teman…. indukan karang yang digunakan tersebut berasal dari hasil budidaya bapak-bapak nelayan karang hias di Kepulauan Seribu, sehingga kegiatan ini tidak mengambil karang dari alam. Menurut penjelasan pak Ismail (koordinator JARMON) karang-karang yang ditanam tersebut harus dirawat juga dari serangan predator seperti alga dan bintang laut berduri, supaya pertumbuhannya bagus.

pengenalan teknik tlanplantasi karang
pengenalan teknik tlanplantasi karang

Nah dari informasi yang saya baca di situs mongbay bahwa TERUMBU karang di Indonesia, mencapai 60 ribu kilometer (km) atau 18 persen dari total di dunia. Ia sebagian besar berada di Indonesia bagian tengah, Sulawesi, Bali, Lombok, Papua, Jawa dan Kepulauan Riau dan pantai barat serta barat daya Sumatera. Mirisnya, 50 persen karang dalam kondisi rusak parah, 15 persen berpotensi hilang dalam 10-20 tahun mendatang. So, saya sangat miris …..membaca informasi tersebut sehingga saya mengajak rekan-rekan remaja kalo bukan kita siapa lagi yang bisa menjaga terumbu karang Indonesia kedepannya.

karang yang sudah di tlansplantasi selanjutnya di letakkan bi bawah laut
karang yang sudah di tlansplantasi selanjutnya di letakkan bi bawah laut

Maka dari itu hal kecil yang saya lakukan di Kepulauan Seribu setidaknya memberikan kontribusi yang cukup besar bagi terumbu karang Indonesia. Seperti apa yang diutarakan oleh ibu Neviaty (Dosen IPB) beliau menyatakan bahwa terumbu karang adalah rumah bagi banyak jenis mahluk hidup di laut. Banyak hewan dan tumbuhan berkumpul di karang, baik mencari makan, hidup dan berlindung (mongabay.co.id).

Lets Save Coral Reef for future!!!.

Hasil rangkaian kegiatan liburan “my holidays save the world” dengan tema “saving coral reef can be fun” dirangkum dan dituangkan dalam bentuk video. Video ini dibuat untuk tujuan mengedukasi remaja dan pelajar dengan tampilan yang tidak membosankan. Berikut adalah hasil video yang saya buat dengan teman-teman saat liburan ke Kepulauan Seribu dapat dilihat di link berikut:

http://www.youtube.com/watch?v=3T-QHg8tseM

http://www.youtube.com/watch?v=EdswMTMWRaY

http://www.youtube.com/watch?v=Q3-3vwd98Ek

http://www.youtube.com/watch?v=gROhHBhvGeU

Referensi :

http://www.mongabay.co.id/2012/05/08/50-persen-terumbu-karang-indonesia-rusak-parah/ diakses 22 Juli 2013.

http://www.mongabay.co.id/2013/06/01/yuk-bantu-anak-anak-pulau-pari-menanam-mangrove-dan-bersihkan-pantai/ diakses 22 juli 2013.

Yayasan TERANGI.Terumbu karang Jakarta. 2003-2009.

Artikel yang diterbitkan oleh