Taman Nasional Bantimurung – Bulusaraung sebagai salah satu tempat wisata di kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki ciri khas yang sangat mendunia. Tempat seluas 43.750 Ha ini dikenal sebagai lokasi taman wisata alam yang dilengkapi dengan air terjun yang indah, adanya gua Batu dan gua Mimpi yang bisa ditelusuri, museum, dan penangkaran kupu-kupu.Lokasi ini dapat ditempuh sekitar sejam dari kota Makassar.
Pada saat pengunjung memasuki kawasan wisata alam ini, maka akan ditemukan banyak pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai jualan. Selain dari makanan atau minuman serta beberapa jenis aksesoris, maka pengunjung dapat menemukan berbagai hasil kreasi yang terbuat dari kupu-kupu yang telah diawetkan. Miris melihat kupu-kupu justru dijadikan sebagai bahan mata pencaharian beberapa orang.
Hal menarik yang ditemukan pengunjung saat memasuki kawasan ini yakni banyaknya petugas atau perangkat pemerintah yang menggunakan batik dengan motif kupu-kupu. Andai saja ada pihak yang mampu mengangkat daya jual yang tinggi terhadap jenis batik ini, tentunya penjualan kupu-kupu yang telah diawetkan dapat diminimalisir mengingat akan berkurangnya populasi kupu-kupu.
Ketika memasuki taman wisata alam ini, pengunjung dapat langsung menuju museum kupu-kupu dan penangkaran kupu-kupu. Baik museum maupun penangkaran didirikan pada tahun 1993. Di museum sendiri telah menyimpan sekitar 500 ekor kupu-kupu, dimana sekitar 260 jenisnya ditemukan di Sulawesi Selatan. Di antara jenis tersebut, Idea menjadi spesies kupu-kupu yang memiliki struktur sayap yang berbeda. Sayap jenis kupu-kupu ini elastis seperti plastik, hingga jika dilipat maka tidak akan hancur. Untuk memasuki museum kupu-kupu maka seseorang akan dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000 per orang.
Untuk penangkaran sendiri terdiri atas 2 tempat, satu penangkaran khusus untuk telur-telur calon kupu-kupu dan sebuah lagi untuk proses metamorfosis ulat sampai pada fase menjadi seekor kupu-kupu rupawan. Dimana tempat penangkaran ini dipenuhi dengan beberapa jenis tanaman. Lokasi antara museum dan tempat penangkaran dapat ditempuh dengan berjalan kaki karena hanya berjarak kurang dari 50 meter.
Selanjutnya pengunjung dapat menikmati keindahan alam Bantimurung bersama kerabat atau keluarga. Tempat ini juga terdapat kolam Jamala. Air dari kolam ini dipercaya dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit termasuk jika seseorang terkena sihir atau guna-guna, juga agar enteng jodoh. Terdapat pula air terjun yang indah dengan aliran yang cukup deras kala hujan mengguyur dan terdapat pula kolam yang disediakan khusus bagi anak yang ingin tetap menikmati segarnya air Bantimurung tanpa takut terbawa arus.
Adanya proses pembangunan penginapan di kawasan ini tampaknya perlu pertimbangan lagi, mengingat lokasi penginapan yang akan dibangun berjarak sekitar kurang dari 50 meter dari lokasi museum dan penangkaran kupu-kupu. Padahal bau atau aroma tertentu dan udara panas sangat menggangu keberlangsungan hidup kupu-kupu.
Wisata alam ini diketahui memberi defisitsangat besarke daerah, bahkan nominal yang disumbang dari lokasi pariwisata ini mengalahkanincomedari pertambangan di Maros. Pemeliharaan baik dari pemerintah daerah, penduduk setempat, dan pengunjung sangat dihimbau, sehingga wisata ini kelak masih akan dinikmati keindahannya oleh generasi selanjutnya.Menjadi landasan berfikir kita bersama agar menjaga keasrian wisata alam ini dan juga agar pemerintah mulai lebih memberi perhatian lebih ke wilayah pariwisata ketimbang sibuk mengeruk dan mendulang uang di sektor pertambangan hingga memusnahkan karst dan gunung indah.
*Sumber gambar : koleksi pribadi