, , ,

#LiburanHijau Dengan Petualangan Ekowisata Bahari Pulau Serangan, Denpasar

Jaga dan Lestarikan Alam Bahari Kita

Industri pariwisata umumnya didasarkan atas ketersediaan sumberdaya alam seperti udara, daratan dan air. Sumberdaya alam tersebut dijadikan obyek sekaligus produk bagi industri pariwisata. Ekosistem alam akan rusak jika perencanaan, pengembangan dan pengoperasiannya tidak diatur dengan pantas. Di lain pihak jika dikembangkan secara berkelanjutan, pariwisata dapat menjadi kekuatan positif bagi konservasi lingkungan.Satu diantara sekian karakter dari pariwisata adalah bahwa pariwisata sangat tergantung pada kebersihan atau lingkungan yang asli dan alami. Ekowisatamutlak memperhatikan pemeliharaan lingkungan alam (konservasi), bukan sebaliknya mengubah keaslian alam sehingga menganggu keseimbangan alam. Pemahaman pariwisata ekologi adalah untuk menyokong atau menopang keseimbangan hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya, seprti kegiatan di pulau Serangan ini.

Pulau Serangan terletak di selatan Pulau Bali yang luasnya 112 hektar dan dihuni 732 kepala keluarga atau 3.898 jiwa. Pulau ini terbagi atas enam banjar adat dan satu kampung Bugis yang diurus secara administrasi dalam lingkup pemerintahan Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Propinsi Bali. Pulau ini menjadi sangat terkenal di tahun 1990-an karena masuknya proyek rekayasa reklamasi pantai yang mengubah luas pulau ini menjadi tiga kali lipat yang menyebabkan perubahan kondisi sosial-ekologis kawasan secara radikal.

Jauh sebelum hadirnya proyek reklamasi, Pulau Serangan dikenal dengan nama Pulau Emas karena pasirnya yang berwarna kuning keemasan dan keindahan, serta kekayaan sumber daya alam pesisirnya. Di atas pasir kuning tumbuh hamparan padang lamun, ekosistem terumbu karang dan jutaan biota laut. Hutan bakau yang subur di bagian barat, utara, dan selatan pesisir Pulau Serangan merupakan tempat berkembang biak bagi beberapa jenis satwa burung.

Pulau Serangan merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara. Pesona dan keindahan alamnya menjadikan Pulau Serangan sebagai destinasi yang unik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi petualangan yang menyenangkan. Bukan liburan biasa,tapi liburan hijau karena wisatawan juga dapat berkontribusi untuk lingkungan dengan melakukan susur hutan bakau, konservasi kuda laut serta melakukan transplantasi dan adopsi karang. Perjalanan ke Pulau Serangan ini rendah emisi karena jarak yang dekat serta akses yang mudah dijangkau, hal itu menjadikan Pulau Serangan sebagai salah satu tujuan ekowisata terbaik di Pulau Bali. Untuk menuju lokasi dapat ditempuh sekitar 30 menit dari Bandara Ngurah Rai, 20 menit dari pantai Kuta dan 10 menit dari pantai Sanur bisa ditempuh menggunakan angkutan umum atau dengan bersepeda.

Di Pulau Serangan ini ada satu Kelompok Nelayan Pesisir yaitu “Karya Segara” yang menyediakan paket petualangan ekowisata bahari untuk liburan hijaumu lho, tempatnya di Jl. Tukad Punggawa, Lingkungan Banjar Ponjok, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan. Adapun beberapa paket kegiatan yang bisa wisatawan lakukan yaitu :

  1. Pelepasan Kuda Laut ( Sea Horse Release)

Kuda laut termasuk dalam fauna yang dilindungi dan masuk dalam CITES (The Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) sejak tahun 2004.HippocampuskudadanH. histrixadalah dua jenis kuda laut yang dibudidayakan. Saat ini keberadaan kuda laut rentan akibat kerusakan alam. Untuk membantu menjaga dan melestarikan populasi kuda laut, upaya yang dilakukan dengan melepaskan kuda laut hasil budidaya ke habitat aslinya. Melalui program ini wisatawan diajak langsung ke laut untuk melepaskan kuda laut, dengan begitu populasi dan habitat kuda laut akan tetap terjaga dan kamu sudah ikut mendukung program pelestarian kuda laut dari ancaman kepunahan.

2. Transplantasi dan Adopsi Karang

Meningkatnya kerusakan terumbu karang,dewasa ini telah mengkhawatirkan banyak kalangan,karena dengan rusaknya terumbu karang akan banyak mempengaruhi status keanekaragaman hayati laut yang kita miliki selama ini. Kerusakan terumbu karang ini sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia diantaranya adalah penangkapan ikan dengan racun dan bom,pengambilan karang,sedimentasi yang diakibatkan oleh pembangunan kota serta over fishing. Guna menjaga fungsi terumbu karang dalam mendukung sumberdaya hayati laut secara berkelanjutan,perlu dilakukan program kerja pengendalian kerusakan terumbu karang. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian ekosistem tersebut.Melalui program ini wisatawan dapat menanam karang hasil transplantasi pada lokasi yang sudah disiapkan menggunakan substrat dan peralatan snorkel pada kedalaman 1-3 meter.

Karang yang sudah ditanam bisa sekaligus diadopsi oleh wisatawan,karena setiap karang yang ditanam diberikan label/tagging. Dengan menanam karang, kamu sudah ikut merehabilitasi dan melestarikan ekosistem terumbu karang.

Hasil transplantasi karang di zona konservasi dalam laut pulau Serangan
Hasil transplantasi karang di zona konservasi dalam laut pulau Serangan (Foto Pribadi,2013)

3. Susur Hutan Bakau (Mangrove Trek)

Hutan bakau atau mangrove memiliki peran dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan pencemar. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor) Menyusuri hutan bakau dengan perahu merupakan pengalaman yang sangat menarik. Dalam program ini wisatawan dapat mengenal ekosistem mangrove, jika beruntung dapat mengamati berbagai jenis burung. Usahakan ketika susur hutan bakau ini wisatawan membawa botol minum dan tempat makan sendiri, karena mengkonsumsi air dari botol plastik sama saja dengan menghasilkan sampah plastik.

Nah, itu tadi adalah tiga pilihan kegiatan Liburan Hijau yang bisa kamu lakukan, silahkan datang dan buktikan sendiri petualangan seru di Pulau Serangan. Aku sudah lho, kini giliran kamu !

Ada beberapa tips liburan hijau yang mau aku bagikan untuk kalian yang merencanakan “Liburan Hijau” yaitu :

  1. Booking online dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang kian kemari semakin pesat dan memberikan kemudahan berbagai kegiatan, ternyata juga memiliki efek positif. Booking hotel, pesawat, atau kebutuhan selama liburan secara online membuat praktis dan lebih efesien. Karena tidak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pergi ke agen tour and travel. Hasilnya berbagai kebutuhan seperti tiket teratasi dan lingkungan pun tetap terjaga.
  2. Dari segi alat transportasi sebaiknya menggunakan bus atau kendaraan umum agar lebih hemat emisi.Efesiensi kendaraan.Jika memungkinkan dan bisa menggunakan satu mobil itu akan lebih baik. Kenapa? Karena tentunya penggunaan mobil akan membutuhkan bahan bakar dan menyebabkan polusi udara. Paling tidak liburan kita berusaha untuk meminimalkan pemakaian bahan bakar dan polusi udara. Lagi pula kebersamaan dan keakraban lebih tercipta jika semua berkumpul dalam 1 kendaraan.
  3. Bawalah sapu tangan atau handuk kecil untuk mengurangi pemakaian tissu
  4. Usahakan bawa bekal makanan sendiri atau makan di warung makan lokal yang menggunakan sumber bahan dari lingkungan sekitar, dengan demikian kita telah mengurangi emisi yang digunakan untuk mengangkut bahan makanan dari lokasi yang jauh serta memberikan kontribusi langsung pada masyarakat lokal.Kelebihan lain, makanan di warung lokal tidak menggunakan plastik atau styrofoam yang berefek buruk untuk kesehatan.
  5. Jangan meninggalkan sampah non-organik ditempat wisata, terutama jika tempat wisata itu di pulau. Bawa kembali sampah ke daratan, lakukan pemilahan sebelumnya. Pisahkan antara sampah organik dan non-organik.
  6. Pilihlah tempat menginap yang menerapkan asas-asas ramah lingkungan, sekarang kan banyak hotel yang sudah “go green” atau lebih baik lagi jika menginap dirumah warga sekalian belajar budaya. Apalagi warga Pulau Serangan ini sangat ramah dan budayanya bagus sekali untuk dipelajari.
  7. Tempat minum,penting nih ! Liburan tentunya banyak melibatkan aktifitas outdoor dan bersahabat dengan matahari. Tidak heran jika kita sering merasa dehidrasi dan lemas. Untuk itu pastikan setiap liburan membawa botol minum atau tumbler pribadi dan hindari menggunakan kemasan plastik yang sampahnya tidak bisa mengurai dengan cepat. Selain itu kita juga menjaga lingkungan tidak kotor.Usahakan, tegaskan dan ingatkan pada diri sendiri untuk selalu membawa botol minum sendiri saat bepergian untuk mengurangi sampah botol plastik.
  8. Bawa tas kain belanja sendiri, udah nggak jamannya lagi pakai tas kresek. Yuk, mulai terapkan diet kantong plastik ketika belanja.
  9. Jangan buang sampah sembarangan.Enaknya liburan adalah hal rutinitas yang berat dan jenuh akan pekerjaan sehari-hari terlupakan. Tapi jangan lupakan juga untuk membuang sampah pada tempatnya. Sediakan tempat sampah kecil seperti tas kain kecil untuk menampung sampah-sampah kecil ketika liburan.Dengan cara ini liburan Kita tidak mengotori lingkungan.
  10. Hemat penggunaan air ditempat penginapan, gunakan air secukupnya ketika mandi, membasuh muka, mencuci atau berwudhu.
  11. Hemat penggunaan listrik. Pastikan semua lampu dan air mati.Sering kali saat sedang repot ketika ingin berangkat liburan hal kecil seperti mematikan listrik, air, dan lampu terlupakan. Padahal ini sangat penting selain untuk menjaga lingkungan juga berbahaya bagi rumah yang ditinggalkan. Pastikan juga semua peralatan elektronik dalam kondisi off dan kabel dicabut. Ketika di penginapan, matikan lampu kamar dan semua peralatan listrik, cabut semua charger handphone, kamera ketika sudah tidak digunakan lagi.
  12. Jangan mencoret-coret tempat yang kamu kunjungi dengan spidol atau pilox. Hindari tindakan vandalisme ya, karena merusak pemandangan dan keaslian tempat wisata.
  13. Untuk kamu yang diving di Pulau Serangan ini, usahakan jangan menginjak karang atau bahkan mengambil karang. Cukup tinggalkan jejak gelembung udara aja ya di dalam laut.
  14. Cermat dalam memilih oleh-oleh.Memilih suvenir untuk oleh-oleh juga perlu diperhatikan. Material apa yang digunakan untuk suvenir itu, Karena tidak sedikit suvenir yang mengambil bagian tubuh hewan untuk dijadikan cinderamata, seperti misalnya kura-kura atau penyu yang diawetkan.

Jadilah wisatawan hijau yang artinya ialah seseorang yang melakukan perjalanan dengan cara yang bertanggung jawab dan peduli terhadap keberlanjutan lingkungan alam dan sosial budaya di tempat-tempat yang dikunjunginya. Wisatawan lain tak akan datang kembali jika daerah tujuan tersebut telah tercemar, kotor dan tidak menarik lagi. Hal ini juga tentunya seiring dengan keinginan kita masyarakat yang menghendaki adanya kebersihan, ketertiban dan keharmonisan dengan lingkungan. Wisatawan tidak hanya tertarik pada perspektif mengenai keanekaragaman dan keunikan biota, namun yang lebih penting bagaimana proses dan hasil dari lingkungan alam serta kaitannya dengan manusia yang mendiami dan menggunakan lingkungannya. Keteraturan, kebersihan kota dan lingkungannnya merupakan cermin dari masyarakat/manusia yang mendiaminya. Hal ini akan berdampak pada keberlangsungan keanekaragaman hayati di wilayah pesisir yang menunjang kesimbangan sistem ekologis.

Akan lebih cerdas ketika mengemas liburan dengan mengusung tema liburan hijau, selain berlibur dan relaksasi diri kita juga ikut untuk mengkampanyekan go green untuk menyelamatkan bumi walaupun dengan hal yang sederhana.

______________________________________________________________

Tulisan ini mengacu pada artikel mongabay-Indonesia pada 30 Juni 2013

http://www.mongabay.co.id/2013/06/30/kelompok-nelayan-di-bali-ini-mampu-tangkarkan-kuda-laut-dan-membangun-zona-ekowisata-terapung/

 

 

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,