, ,

Lomba Penulisan: Kerusakan Lingkungan, Salah Siapa?

Kerusakan Lingkungan Kerusakan Lingkungan, Indralaya (Dokumen Pribadi)

Allah menciptakan makhluk hidup begitu sempurna. Setiap makhluk hidup Allah berikan kelebihan, kekurangan, dan batasan sehingga makhluk hidup memiliki kecenderungan saling membutuhkan satu sama lain. Rangakaian ini dapat kita amati dalam proses rantai makanan di lingkungan. Lingkungan merupakan hal yang sangat fundamental dalam aktivitas makhluk hidup. Lingkungan dapat menjadi habitat yang menyediakan ruang, makanan, air, dan perlindungan bagi makhluk hidup di dalamnya. Kerusakan yang terjadi pada lingkungan merupakan awal munculnya masalah berantai.

Data yang diperoleh dari Kementrian Kehutanan Republik Indonesia, sedikitnya 1,1 juta hektar atau 2% dari hutan Indonesia menyusut setiap hari. Pesatnya jumlah kelahiran yang tidak sebanding dengan jumlah kematian mengakibatkan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Semakin banyak penduduk maka semakin banyak tuntunan lahan yang dibutuhkan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya peralihan fungsi lingkungan. Contoh pembakaran lahan yang terjadi di Indralaya, Ogan Ilir, Palembang. Sebagian masyarakat memanfaatkan momentum cuaca panas yang terjadi di Indralaya dengan membakar lahan. Diperkirakan pembakaran ini dilakuan untuk memudahkan membersihkan lahan yang akan digunakan sebagai lahan bangunan penginapan, mengingat lokasi strategis dekat dengan kampus Universitas Sriwijaya dan peralihan fungsi lahan menjadi lahan pertanian. Dampak kebarakan hutan tersebut mengakibatkan serangan kabut asap di daerah Palembang, Indralaya dan daerah sekitarnya.

Dampak dari kebarakan lahan sesungguhnya sangat berbahaya. Faisal dkk dari RS. Persabatan, Jakarta menjelaskan asap yang disebabkan oleh kebakaran mengandung beberapa komponen yang menganggu kesehatan. Polutan asap kebakaran dapat terdiri dari partikulat, karbon monoksida, hidrokarbon aromatik polisiklik, nitrogen dioksida, sulfur dioksida. Berbagai polutan tersebut dapat menyebabakan berbagai penyakit antara lain asma, infeksi saluran pernapasan, kanker paru, kanker mulut, nasofaring, dan laring, katarak, dan dapat menggangu janin pada ibu mengandung.

Kerusakan lingkungan dapat mengakibatkan berkurangnya daya serap dan mata air, terjadinya tanah longsor, perubahan iklim dan pemasanan global, merusak habitat flora dan fauna, flora dan fauna menjadi mati. Kerusakan lingkungan memaksa fauna mencari lingkungan baru. Salah satunya adalah ke lingkungan pemukiman masyarakat. Bukan kah kasusnya telah banyak terjadi? Harimau memangsa ternak di lingkungan penduduk, populasi gajah menghampiri rumah warga di Jambi, Orang utan yang menyerang masyarakat di Kalimantan dan masih banyak lagi.

Siapakah yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan? Dengan tegas saya menjawab Manusia. Pembalakan liar, pembakaran hutan, aktifitas ahli fungsi hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman semua aktifitas tersebut hanya mampu di lakukan oleh manusia. Allah pun telah menggambarkan peristiwa ini dalam surah Ar-Rum ayat 41, yang artinya “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” Namun sayang, efek perusakan lingkungan tidak berarti apa-apa bagi mereka yang bernafsu besar.

Idealnya manusia mengembil peran penting dalam menjaga lingkungan, kelestaraian flora dan fauna, dan keseimbangan alam. Mengingat peran manusia sebagai seorang pemimpin/ khalifah dimuka bumi ini. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 30 yang artinya “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata:’ Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”

Manusia telah mencoba kembali mengambil alur lurus fitrah Tuhan-nya. Manusia yang memiliki satu visi menjaga lingkungan membentuk suatu lembaga resmi, komunitas, ataupun organisasi. Dirana Internasional, UNEP (United nations Environment Programe) menjadi lembaga resmi di bawah naungan PBB dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Komunitas internasional seperti Greenpeace serta komunitas nasional seperti Earthhour Indonesia, sobat bumi dari Pertamina, komunitas pecinta alam masyarakat WANADRI, dan organisasi pecinta alam di tingkat Sekolah Menengah Atas hingga Mahasiswa menjadi sarana untuk menjaga lingkungan.

Praktik mengaja dan melestarikan lingkungan harus diperkuat oleh kebijakan-kebijakan pemerintah. Hukum harus tegas dan tidak pilih kasih. Namun sayang, beberapa kasus pembalakan liar diduga oknum militer ikut serta dalam aktifitasnya. Bahkan terdapat pelaku kasus pembalakan liar yang di vonis bebas. Kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat akan terasa hambar jika pemerintah tidak mendukungnya. Berbagai upaya masyarakat menanggulanggi kerusakan lingkungan akan terasa sia-sia dan tidak ada gunanya. Pemerintah harus berkerjasama dengan masyarakat, komunitas, dan organisasi terkait dalam menghadapi, mengantisipasi, dan memperbaiki kerusakan lingkungan. Pemerintahan perlu bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menangkap dan menghakimi para pelaku perusak lingkungan dan hukum harus ditegakan seadil-adilnya.

Sahabat perlu kita pahami, Allah memerintahkan kita untuk menjaga lingkungan serta keseimbangan kehidupan flora dan fauna. Lingkungan bukan lah warisan dari kakek dan nenek moyang kita, namun lingkungan adalah titipan dari anak cucu kita. MARI KITA JAGA LINGKUNGAN!!.

 

Refrensi.

Al-Qur’an

Faisal, Fikri dkk. 2012. Dampak Asap Kebakaran Hutan pada Pernapasan. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

http://blh.kaltimprov.go.id/berita-35-laju-kerusakan-hutan-di-indonesia-lampaui-brasil.html.\

http://www.kpk-news.com/tidak-lanjut-kasus/kapolri-diminta-hentikan-ilegal-loging-yang-marak-di-kabupaten-buton-utara/

http://www.edukasia.harianjambi.com/berita-warga-tungkal-ulu-tewas-diinjak-gajah-liar.html

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/12/08/ng9fw3-ini-sebab-orangutan-kerap-menyerang-manusia-di-kalimantan

http://www.tempo.co/read/news/2009/12/30/058216382/BKSDA-Sayangkan-Ringannya-Vonis-Pelaku-Pembalakan-Liar

http://www.politikindonesia.com/index.php?k=hukum&i=930-Vonis-Bebas-Pembalakan-Liar-Diselidiki

Artikel yang diterbitkan oleh