Mengenal Kelelawar, Penghuni Gua di Pucanganom

 

Yogyakarta – Tim penelitian Arisan Caving Yogyakarta (ACY) temukan Kelelawar Pedan Jawa di Gua Bendungan, Desa Pucanganom, Gunungkidul. Demikian yang terungkap dalam sosialisasi hasil eksplorasi gua IX pada Jumat (8/4) siang, di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM).

Eksplorasi gua IX diikuti oleh 34 orang dari berbagai komunitas pecinta alam, berlokasi di Desa Pucanganom, Rongkop, Gunung Kidul. Mereka berhasil memetakkan dan mendata 14 gua di Pucanganom.

Muhammad Fajar dari tim biospeleologi ACY selaku peneliti hewan-hewan yang hidup di dalam gua menjelaskan lebih dalam mengenai kelelawar. Menurutnya, rata-rata hewan di dalam gua adalah kelelawar. Kelelawar terdapat dua golongan, yaitu megachiroptera dan microchiroptera. Megachiroptera adalah kelelawar yang berukuran besar dan biasanya mereka memakan buah-buahan. Perannya sebagai penyerbuk tanaman dan penebar biji. Sedangkan microchiroptera, jenis kelelawar berukuran kecil dan memakan serangga, daging, serta menghisap darah.

“Di Indonesia belum ditemukan kelelawar microchiroptera yang benar-benar menghisap darah. Sedangkan perannya sebagai pemakan serangga dan hama pertanian,” kata Fajar.

Lanjutnya, tim ACY menemukan Kelelawar Pedan Jawa di Gua Bendungan. Kelelawar Pedan Jawa merupakan jenis kelelawar endemik Jawa. Populasi dari Pedan Jawa kini semakin sedikit karena tempat tinggal mereka terancam. Dalam Red List of Threatened Species IUCN, Pedan Jawa ini statusnya vulnerable atau habitatnya yang terancam, maka populasinya akan semakin berkurang. Dan saat ini kita terus memantau keberadaan dari Pedan Jawa ini, khususnya di Gunung Sewu.

“Kelelawar yang tinggal di dalam gua memiliki peran sebagai penyedia nutrisi untuk organisme-organisme lainnya melalui kotorannya,” tambahnya.

Fajar menambahkan, salah satu tujuan dari penelitian biospeleologi untuk mengetahui keanekaragaman hayati yang ada di sana (di gua), karena keanekaragaman hayati merupakan salah satu variabel yang berguna bagi tujuan manajemen dan konservasi sumber daya alam dan lingkungan.

Sosialisasi hasil eksplorasi gua rutin diadakan oleh Arisan Caving Yogyakarta guna melakukan penelitian serta memberikan gambaran kepada para pecinta alam yang ingin mengeksplorasi gua. Acara sosialisasi dibuka penampilan akustik Jono Terbakar yang membawakan beberapa single lagu terbaru. Acara dilanjutkan sosialisasi inventarisasi dan pemetaan gua yang disampaikan oleh Rezki Rahmawan dari tim inventarisasi ACY.

Artikel yang diterbitkan oleh