Jalur terbang Asia Timur-Australasia adalah satu dari delapan jalur terbang burung air migran utama di bumi. Jalur terbang ini membentang dari Rusia timur dan Alaska ke arah selatan melalui Asia Timur dan Asia Tenggara hingga Australia dan New Zealand, melewati 22 negara, termasuk Indonesia.
Dikarenakan negara-negara ini memberikan tempat persinggahan untuk kurang lebih 50 juta burung air migran termasuk jenis-jenis burung pantai, bebek, burung jenjang, burung laut, maka negara-negara tersebut sepakat untuk membentuk kemitraan jalur terbang Asia Timur-Australia pada November 2006 di Bogor, Indonesia.
Pertemuan para anggota Mitra (MoP – Meeting of Parties) ke-9 dilaksanakan pada 9-15 Januari 2017 lalu di Singapura. Pertemuan ini menghadirkan pemerintah, organisasi internasional non-pemerintah dan organisasi antar pemerintah. Pertemuan ini merupakan forum pertemuan yang dilaksanakan guna membahas berbagai persoalan konservasi burung air migran dan pemanfaatan habitatnya secara berkelanjutan.
Indonesia sendiri ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut, yang diwakili oleh beberapa lembaga pemerintah dan non pemerintah, termasuk dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Wetland International – Indonesia, Burung Indonesia, kelompok Burung Laut Indonesia, kelompok Birding Sumatera dan ahli perorangan.
Dalam tujuh hari kegiatan tersebut, Indonesia mempresentasikan kegiatan yang telah dilaksanakan selama 2 tahun terakhir terkait perlindungan burung bermigrasi, ancaman selama burung migrasi di Indonesia termasuk perdagangan, penangkapan tidak sengaja dan perburuan. Beberapa rencana aksi yang akan dilakukan Indonesia bersama dengan negara-negara yang ikut dalam jalur terbang Asia Timur-Australasia antaralain identifikasi lokasi burung migrasi dan pengembangan informasi terkait beberapa jenis burung.
Tujuan akhir dari pertemuan ini untuk mengembangkan jaringan kerja jalur terbang dari lokasi yang memiliki kepentingan internasional bagi pelestari burung air migran; memperkuat komunikasi, pendidikan dan penyadartahuan publik mengenai berbagai nilai burung air migran dan habitatnya; memperkuat kegiatan penelitian dan pemantauan jalur terbang, membangun pengetahuan dan mempromosikan pertukaran informasi mengenai burung air migran dan habitatnya; membangun kapasitas para pengelola sumber daya alam, para pembuat keputusan and pemangku kepentingan lokal terkait dengan peneloaan burung air migran dan habitatnya; dan mengemangkan jenis dan habitat prioritas berbagai pendekatan lingkup jalur terbang untuk memperkuat status pelestarian burung air migran.*
Fransisca Noni Tirtaningtyas* & Yus Rusila Noor**
* Pegiat lingkungan dan pemerhati burung laut Indonesia (email: [email protected])
**Wetland International-Indonesia (email: [email protected])