Sandal Botol

Sandal Botol

Ide-ide cemerlang di zaman sekarang ini seharusnya sangat mudah untuk dilahirkan namun terkadang ide tersebut hanya menguap begitu saja setelah ide tersebut diceetuskan tanpa ada realisasi yang nyata. Kendala-kendala yang dihadapi untuk mewujudkan ide tersebut untuk dapat menghasilkan suatu hal yang nyata di antara lain :

  1. Adanya rasa pesimistis untuk mewujudkan ide tersebut sebab kita dianggap menabrak aturan-aturan baku yang ada.
  2. Munculnya rasa malu dan tidak percaya diri karena ide yang dilahirkan seringkali terdapat unsur kekonyolan.
  3. Timbul kejenuhan untuk merealisasikan ide karena setelah berulang kali dicoba tidak juga terwujud.
  4. Terhambat oleh keadaan keuangan untuk penyediaan bahan dan alat percobaan
  5. Keterbatasan bahan dan alat yang dibutuhkan.
  6. Tidak adanya motivasi dari pihak luar, pihak luar justru cenderung meremehkan bahkan menganggap kita sebagai orang yang aneh dan ambisius.
  7. Berhentinya proses pengolahan ide kreatif di otak, jadi butuh kesabaran karena kalau tidak telaten dan rajin bisa-bisa akan berdiri di tempat begitu saja.
  8. Kita sering menunda pekerjaan dan terlena oleh waktu. Seharusnya kita harus menetapkan deadline untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
  9. Belum tertanamnya jiwa sebagai pencipta. Hanya ingin sekedar menjadi pengonsumsi temuan dan ciptaan negara lain.
  10. Melunturnya kebanggaan pada diri sendiri.
  11. Terlampau sibuk dengan hal-hal yang tak penting.
  12. Kurangnya kesadaran akan rasa ingin tahu yang besar.
  13. Lebih memilih melakukan kegiatan yang berorientasi kepada keuntungan laba daripada lingkungan dan sosial.
  14. dll.

Yuk sekarang isi liburan dengan cara membuat sandal botol yang unik dan menarik !Penulis kali ini akan memaparkan tentang sekelumit proses tentang apa itu sandal botol, bagaimana ide ini bisa muncul, apa tujuan dari ide ini , dan semua tentang sandal botol ini.

Pembaca tentu sudah tahu apa itu botol tentunya. Botol adalah wadah untuk benda yang cair, berleher sempit dan biasanya dibuat dari kaca atau plastik. Botol yang akan dimanfaatkan kali ini adalah botol bekas air mineral ukuran disesuaikan dengan besar kaki yang akan dipakaikan sandal.

Masyarakat tentu sudah akrab dan terbiasa dengan air mineral yang dikemas dalam wadah botol plastik. Lalu apa yang masyarakat lakukan dengan botolnya setelah menghabiskan air yang ada?? Sebagian besar pasti akan menjawab dibuang. Di pikiran mereka mungkin tak terbesit untuk memanfaatkannya kembali.

Semoga botol bekas air mineral tersebut apabila dibuang, dibuangnya di tempat sampah bukan di sembarang tempat, sebab botol bekas air mineral ini termasuk sampah anorganik yang sukar diurai oleh mikroorganisme tanah. Jika dibiarkan menumpuk lama di tanah hasilnya kesuburan tanah akan berkurang dan mengandung bahan kimia yang digunakan untuk proses pembuatan wadah.

Ada juga orang-orang yang kreatif untuk memanfaatkan limbah ini untuk diproses kembali yang biasa disebut dengan daur ulang. Proses awal ini bermula dari tangan pemulung yang tak mengenal malu untuk memungut botol mineral yang berceceran seusai sebuah acara berlangsung. Secara tak langsung pemulung telah berperan besar kepada lingkungan lho !

Botol bekas ini juga sering digunakan kembali untuk tempat minum namun lama-kelamaan botol akan mleot sana mleot sini. Menguning di bagian tertentu. Tentunya ini adalah kemasan tak sehat.

Hingga suatu kali penulis menemui peristiwa lucu.

Penulis berlibur bersama keluarga di Goa Kiskendo berbarengan dengan penerimaan MAPALA ( Mahasiswa Pencinta Alam ) sebuah universitas di kota yang berdekatan dengan tempat tinggal penulis.

Kakak-kakak mahasiswa itu membawa botol air mineral banyak sekali di backpack mereka. Penulis sempat menanyai mereka kenapa membawa banyak botol mineral. Mereka mengatakan bahwa botol mineral lebih praktis daripada membawa tempat minum yang biasa disebut gembes. Mereka bisa membuang begitu saja botol itu sehabis meminumnya.

Tak habis pikir kenapa kakak-kakak yang katanya pecinta alam kok malah melakukan hal seperti itu. Kan kalau memakai gembes merupakan upaya untuk mengurangi pemakaian plastik otomatis sampah yang ditimbulkan juga makin bisa diminimalisir.

Di pikiran penulis melintas bayangan suara sepeda yang biasa dikendarai oleh temen adik laki-laki penulis.

Suaranya krek-krek yang menimbulkan kebisingan namun menjadi penghiburan gratis.

Memang apa sih yang menimbulkan suara itu ?? Usut punya usut itu adalah botol air mineral bekas yang di kempeskan lalu diselipkan di jeruji roda sepeda. Wow anak-anak desa yang sungguh kreatif.

Kenapa anak-anak bisa memanfaatkan kok saya yang remaja gak bisa?? Penulis menjadi tertantang untuk mengaplikasikan pengetahuan tentang 3R.

Mengapa tidak terbesit ide untuk menerapkan prinsip 3R dalam mengatasi problem sampah botol mineral ini ?

Prinsip 3R adalah prinsip pengolahan sampah yang melibatkan tiga aspek yakni Recycle, Reuse, Reduce. Artian dalam bahasa Indonesia adalah mendaur ulang, menggunakan kembali, mengurangi.

Selama ini botol bekas sudah lumrah digunkan ulang untuk vas bunga, pernak-pernik rumah tangga, permainan anak-anak. Penulis mencoba untuk menuangkan gagasan yang mendobrak kewajaran yang selama ini dilakukan.

Sandal botol merupakan upaya untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dimulai dari hal-hal kecil. Lebih baik melakukan langkah nyata walaupun sedikit demi sedikit daripada gembar-gembor tak jelas tak genah jluntrungnya.

Sandal adalah alas kaki yang dibuat dari kulit, karet, dsb dengan panutan untuk jempol dan jari kaki lainnya.

Sandal botol ini diharapkan untuk menjadi produk yang murah meriah, unik, dan tentunya ramah lingkungan.

Kelebihan sandal botol ini adalah unik, ramah lingkungan, bisa dibuat sendiri sebab cara pembuatannya sangat mudah tidak membutuhkan biaya dan waktu yang banyak. Kreativitas kita juga dapat dihadirkan melalui sentuhan-sentuhan warna, motif, hiasan, dan kain pelapis dalam sandal ini.

Alat dan bahan yang dibutuhkan jika kita ingin mencoba membuat sandal ini ialah :

Alat :

 

  1. Gunting
  2. Lem
  3. Benang
  4. Jarum jahit
  5. Alat tulis
  6. Kertas
  7. Kuas

 

Bahan :

  1. Dua buah botol air mineral bekas yang ukurannya kira-kira sebesar kaki kita.
  2. Jepitan jari ( bisa didapat di toko atau menggunakan jepitan sandal yang sudah tak terpakai, kalau mau unik kita bisa menggunakan kawat yang dibentuk lalu dilapisi kain yang dipilin ).
  3. Hiasan kain ( sesuai selera, bisa kain flanel, cat, mote, dll ).

Langkah kerja :

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
  2. Mencuci botol bekas air mineral terlebih dahulu.
  3. Setelah itu mengangin-anginkan supaya kering atau mengelapnya dengan lap kering.
  4. Membentuk botol bekas tersebut dengan cara menginjaknya agar bisa dijadikan sandal.
  5. Setelah kempes dan melebar lalu memasang penjapit untuk tempat meletakkan jari.
  6. Menghias sesuai selera kita.

Proses pembuatan sandal botol ini tidak memerlukan waktu lama, kita bisa melakukannya di sela-sela waktu luang daripada diisi dengan kegiatan yang tak bermanfaat.

Sandal ini mungkin awalnya dipandang sebelah mata sebab kesannya kita adalah orang tidak mampu untuk membeli sandal. Namun mereka tak mengetahui proses dan dampak positif dari sandal ini.

Timbul suatu kepuasan tersendiri ketika kita mampu menyisihkan uang untuk menyelamatkan lingkungan. Uang yang biasa kita gunakan untuk membeli sandal dapat untuk membeli pohon lalu ditananm.

 

SHOW YOUR ACTION FOR OUR EARTH NOW !

NO TALK BUT DOING ! 🙂

sandal botol

 

Gambar Sandal Botol

 

Artikel yang diterbitkan oleh
,