Saat berbicara tentang liburan, sebagian besar dari kita akan berpikir saat-saat dimana kita meluangkan waktu yang bebas dari pekerjaan atau dunia persekolahan. Mengunjungi tempat yang indah atau tempat-tempat yang memang dijadikan objek wisata adalah salah satu pilihan yang umum kita lakukan. Tapi, bagaimana jika liburan kali ini kita maanfaatkan untuk belajar?
Hmmm… Muka manyun, kerutan didahi, otak mulai membayangkan tumpukan buku-buku di meja. Tak perlu khawatir, kali ini kita akan tetap menikmati liburan yang menarik. Mengunjungi tempat-tempat yang indah dan juga tempat wisata yang mempesona. Tepatnya di Nusa Tenggara Timur, daerah yang kaya akan pesona alam dan sekaligus bisa menjadi gudang ilmu. Tempat ini bisa menjadi pilihan wisata dengan manfaat ganda, yaitu memberi hiburan sekaligus memperluas pengetahuan.
Nusa Tenggara Timur, salah satu provinsi di bagian Tenggara Indonesia yang kaya akan pesona alam. Provinsi yang notabene terkenal dengan pulau komodonya yang dinobatkan sebagai keajaiban dunia ini menjadi salah satu tempat yang layak diperhitunkan sebagai tujuan liburan. Selain itu, beberapa tempat menarik lainnya di daerah ini juga dapat menjadi referensi terbaik penghapus penat.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, kita akan disuguhi panorama alam yang menakjubkan. Terlepas dari kebisingan, kemacetan, dan kepenatan metropolitan, kota ini hadir dengan pemandangan laut biru dan pasir putih yang mempesona. Terik mentari disiang hari juga turut menambah eksotika alam Kupang, membuat kilau laut makin menakjubkan. Tak hanya itu, pepohonan yang tumbuh di sekitar pantai pun turut menunjukkan pesona dan daya pikatnya. Memberi kesan bagi para pendatang untuk tidak melewatkan panorama ini begitu saja.
Pernah dengar tentang alasan mengapa air laut berwarna biru? Apakah benar ini pantulan dari warna langit? Dan kenapa langit berwarna biru? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini tentunya sangat tidak asing lagi bagi kita. Pertanyaan yang akhirnya dipecahkan oleh teori fisika mengenai cahaya yang dipendarkan dan diserap. Menikmati pesona laut Kupang adalah salah satu cara membuktikan bahwa air memang benar-benar mampu menyerap cahaya bahkan sampai kekedalaman tertentu. Mari luangkan diri kita untuk menyelam dan menemukan bahwa cahaya biru mentari diserap hingga ke dasar laut Kupang.
Bergerak ke arah barat kota Kupang, menuju kawasan ekowisata Mbeliling yang juga kaya dengan pesona alam. Menuju kawasan ini sangatlah mudah. Selain rute Kupang-Labuan Bajo yang dapat ditempuh melalui jalur udara, kita juga dapat mengakses rute penerbangan Denpasar-Labuan Bajo setiap harinya. Labuan Bajo merupakan pintu masuk utama ke pulau Flores yang menyediakan berbagai saranan, akomodasi, dan layanan informasi.
Labuan Bajo juga merupakan pintu masuk menuju pulau Komodo, pulau yang menyimpan kekayaan alam sejak berabad tahun silam. Dengan kealamiannya yang dijaga selama berabad tahun, tak salah jika pulau ini dijadikan sebagai salah satu keajaiban dunia. Kadal raksasa yang termasuk hewan purba ini pertama kali ditemukan tahun 1910 oleh Peter Ouwens, direktur Museum Zoologi Bogor. Dan saat ini populasi komodo hanya bisa ditemukan di Indonesia. Tempat yang menjadi laboratorium hidup para ilmuwan.
Selain itu, kita juga dapat menikmati pesona Pink Beach, pesona pantai dengan pasir pink yang hanya bisa dinikmati ditujuh tempat di dunia, salah satunya di puau Komodo. Jika biasanya kita bermain di pantai yang berpasir cokelat atau putih, kali ini kita akan menemukan pantai dengan pasir berwarna pink. Pasir pink ini ternentuk dari campuran pasir putih dan merah. Warna merah sendiri konon katanya berasal dari serpihan koral merah yang hancur. Selain memanjakan mata, pemandangan ini juga dapat menjadi alternatif liburan pendidikan bagi anak-anak.
Setalah puas menikmati eksotika pulau Komodo dan Pink Beach di Labuan Bajo, perjalanan menuju kawasan Mbeliling dapat ditempuh melalui jalur darat. Jarak sekitar 21 km menuju daerah wisata ini ditempuh menggunakan kendaraan umum maupun rental mobil dengan memanfaatkan jasa supir lokal yang disediakan.
Di tengah perjalanan, Budaya Manggarai di desa Liang Ndar dapat menjadi penyuguh yang menawan sebagai pelepas lelah sebelum tiba di Mbeliling. Budaya Manggarai berupa aktraksi tari-tarian tradisional ini dapat dinikmati dengan sedikit merogoh gocek pengunjung. Aktraksi yang disajikan berupa tarian Caci, tarian Tetek Aluh, tarian Dudun Dake, dan budaya Kapu. Bagi masyarakan Manggarai, tarian Caci merupakan tarian simbol keperkasaan dan kegagahan yang dimainkan oleh penari laki-laki sebagai wujud rasa syukur.
Kata Caci bermakna, ca adalah satu sedangkan ci adalah uji. Cambuk, perisai, dan tongkat anyam panjang menjadi lambang dari tarian ini. Cambuk melambangkan kilatan petir penghakiman Tuhan. Perisai bermakna pelindung dari Ibu pertiwi, sedang tongkat anyam panjang berarti langit sebagi pelindung. Dahulu, tarian Caci digunakan untuk ritual keagamaan, pernikahan dan pembukaan ladang baru. Saat ini, mulai ditampilkan sebagai salah satu hiburan yang syarat akan pesan moral.
Setelah melalui desa Liang Ndar, perjalanan dilanjutkan hingga ke kampung Ro’e yang merupakan gerbang menuju Mbeliling. Perjalanan menuju puncak Mbeliling dapat ditempuh sekitar 3 jam. Jasa guide lokal akan sangat membantu dalam melakukan perjalanan ini. Rute yang ditempuh tidaklah sulit, para guide akan menyediakan peralatan yang dibutuhkan selama perjalanan.
Saat tiba di puncak gunung dengan ketinggian 1.200 m dari permukaan laut ini, para pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan hutan alami yang terbentang di sepanjang gunung. Hutan Mbeliling yang merupakan kawasan hutan hunian tiga burung endemik Flores: kehicap flores (Monarcha sacerdotum), serindit flores (Loriculus flosculus), dan gagak flores (Corvus florensis) sangat sayang jika dilewatkan. Kegiatan wisata birdwatching (pengamatan burung) menjadi pilihan bagi pengunjung untuk berekowisata dan belajar menghargai serta melestarikan keindahan alam.
Keindahan hutan Mbeliling ini tak lepas dari peran serta masyarakat dalam melestarikan alam serta adat budaya yang juga sangat mendukung pelestarian lingkungan hutan alami Mbeliling.
Hal ini ditandai dengan pelaksanaan penandatanganan kesepakatan dan komitmen dari sebelas warga desa dan beberapa mitra mereka dalam upaya pelestarian sumber daya alam. Usaha pelestarian alam ini juga didukung dengan sejumlah aturan dan sanksi yang ditetapkan dalam hukum adat kepada setiap pelanggaran yang dilakukan.
Kesepakatan yang didasari atas kesadaran masyarakat ini diwujudkan dalam bentuk nyata seperti dilakukannya penanaman pohon dan pelestarian di sekitar mata air. Aksi nyata masyarakat desa yang dapat dinikmati hingga saat ini, baik bagi para pengunjung maupun bagi masyarakat desa itu sendiri. Aksi nyata masyarakat desa yang dapat menjadi contoh bagi para penerus bangsa untuk mempertahankan kelestarian alam dan lingkungan.
Bukan hanya itu, pesona alami Mbeliling masih dapat dinikmati saat perjalanan menuruni bukit. Air terjun Cunca Rami menjadi pemandangan selanjutnya yang dapat memanjakan batin para pengunjungnya. Aliran air jernih dari pegunungan yang kemudian mengaliri suangai-suangai di bawahnya menjadi peluruh lelah yang ampuh.
Cunca Rami berasal dari bahasa flores; cunca artinya air terjun dan rami berarti hutan. Jadi, Cunca Rami dapat diartikan air terjun di tengah hutan.
Mungkin, banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahwa air terjun yang menawan ini tidak terbentuk begitu saja. Air terjun ini terbentuk akibat aktivitas erosi dari aliran air yang berlangsung secara terus menerus. Seiring dengan waktu, aliran air ini akan membentung ngarai atau jurang pada bagian hilir, membentuk aliran dengan debit tertentu dan sekarang dapat dinikmati keindahannya. Tentu saja, peran lingkungan dan pepohonan disekitar aliran air akan sangat mendukung kelestariannya.
Perjalanan liburan berikutnya adalah danau Sano Nggoang. Danau vulkanik terbesar di kawasan Indonesia Timur ini menyajikan pemandangan hijau jernih yang menawan. Danau Sano Nggoang terletak di sebelah tenggara kawasan Hutan Mbeliling dan blok hutan Sesok yang terpisah dengan Hutan Mbeliling tepatnya di Desa Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang.
Selain dari keindahan danau yang kerap menghipnotis pengunjungnya untuk kembali berkunjung, hal menarik lainnya di Sano Nggoang adalah spa atau lulur tradisional yang memanfaatkan belerang dan kehangatan air Sano Nggoang. Spa ini sangat bermanfaat bagi perawatan dan kesehatan kulit. Untuk menikmati keindahan danau Sano Nggoang, berkuda adalah alternatif yang dapat dicoba. Menikmati hamparan danau hijau dan sunset disore hari akan benar-benar menjadi pelengkap liburan yang tak terlupakan.
Untuk Anda yang telah mencoba liburan ini, pasti akan sependapat jika alam sejuta pesona ini benar-benar menginspirasi khayalan pengunjung akan keindahan surga dunia. Hamparan hutan Mbeliling yang hijau, pesona air terjun Cunca Rami yang menawan, danau Sano Nggoang yang menyimpan keajaiban, dan tentu saja keramahan para penduduk lokal yang juga sangat berperan dalam penyempurnaan surga alami ini.
Kearifan masyarakat dipadu dengan adat istiadat yang memanjakan alam menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika alam pun turut memanjakan raga dan batin para pengunjung, juga masyarakat tentunya.
Tak layak pastinya, jika pesona surga tidak dilengkapi dengan hidangan yang turut memanjakan lidah. Jangan khawatir. Bagi para penikmat kuliner, kota ini tentunya menyimpan banyak pesona, khususnya penggemar sea food. Pengunjung yang datang ke kota ini biasanya akan terkesan dengan ikan bakar berukuran besar yang dinikmati dengan sambal khas Kupang. Juga cumi-cumi dan udang segar yang mengeluarkan aroma manis ketika dibakar sangat mengundang selera. Disamping itu, pengunjung akan disuguhkan salah satu makanan khas kota Kupang, yaitu jagung bose. Makanan ini dibuat dari campuran jagung dan sayuran serta kacang-kacangan (kacang hijau dan kacang tanah). Ada juga daging se’i, adalah daging sapi atau daging babi yang diasap dan dicampur susu, garam dan rempah-rempah.
Secara keseluruhan, liburan ini tentu saja akan memberikan kesan yang mendalam. Baik dari segi keindahan alamnya, maupun dari makna yang tersirat dibalik keindahan alam yang kita nikmati.
Pastinya, satu hal yang dapat kita tanamkan dalam benak kita dan para penerus kita adalah bahwa alam akan selalu memanjakan kita dengan keindahan dan pesonanya selama kita pun turut memanjakan alam. Keselarasan hidup berdampingan dengan makhluk hidup lain akan memberikan kesempatan hidup yang sangat besar bagi kita maupun bagi makhluk hidup di sekitar kita. Pekalah terhadap kebutuhan alam, maka alam pun akan turut peka terhadap hidup kita.
Referensi
http://readersblog.wpengine.com/rb/2013/06/08/pantai-sepanjang-dulu-bersih-kini-bersampah/#close http://readersblog.wpengine.com/rb/2013/07/20/perdagangan-satwa-liar-yang-makin-marak/#close http://readersblog.wpengine.com/rb/2013/07/19/perkemahan-lingkungan-hidup-rcl-mengajarkan-pendidikan-lingkungan-sejak-dini/#close
http://readersblog.wpengine.com/rb/2013/07/15/laboratorium-alam-terlengkap-di-hutan-nantu/#close http://readersblog.wpengine.com/rb/2013/06/25/abstrak-karya-sains-lingkungan-anak-sd-konservasi-air-untuk-atasi-ancaman-kekeringan-dengan-teknologi-polimer-simulasi-popok-bayi-dan-hidrogel-pada-tanaman/#close