Keberadaan harimau sumatera kian hari makin mengkuatirkan. Pasalnya, maraknya perburuan liar yang lepas kendali dan lenyapnya habitat membuat eksistensi dari harimau sumatera jumlahnya semakin berkurang. Harimau Jawa dan harimau Bali telah punah, meninggalkan hanya harimau Sumatra, yang menurut EUCN terancam punah.
Berkaca pada hal tersebut pemerintah Amerika Serikat turut marasa prihatin terhadap kondisi yang ada.Indonesia pernah memiliki 3 dari spesies harimau di Indonesia. Untuk itu Amerika memberikan dan bantuan melalui program TFCA-2 sebesar 12 juta dollar Amerika serikat untuk melestarikan keragaman hayati di Sumatera Utara termasuk harimau sumatera. Angka ini akan ditambah jadi total 70 juta dollar untuk program di Sumatra dan Kalimantan. Di bawah TFCA yang berjalan saat ini di Sumatera telah dituangkan dana sebesar USD 9 juta.
Wakil Dubes Amerika Serikat, Kristen Bauer di Pusat Kebudayaan @america di Jakarta, Rabu malam (2/10) mengatakan penandatangan kesepakatan bantuan Amerika sebesar 12 juta dolar Amerika (ini) untuk melindung keanekaragaman hayati di Sumatera, terutama untuk melestarikan Harimau Sumatera.
Kristen Bauer menambahkan, bantuan itu merupakan tahap awal karena secara keseluruhan bantuan yang akan diberikan sebesar 70 juta dolar Amerika untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Sumetara dan Kalimantan.
Terkait dengan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati di Indonesia, Kristen Bauer juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kebakaran hutan di Indonesia. “Kebakaran hutan di Indonesia merupakan keprihatinan dunia karena mengancam lehidupan manusia dan binatang sehingga dibutuhkan langkah kerjasama berbagai pihak untuk mengatasi kebakaran hutan di Indonesia,” ujarnya.
Dalam acara hadir tersebut juga hadir Kementrian Kehutanan sebagai perwakilan pemerintah Indonesia yang mendukung kerja sama ini dan Konsul Robert Ewing menghadiri usaha dukungan Amerika Serikat untuk pelestarian lingkungan dan habitat harimau Sumatra.